-
Pengunjung Asal Tasik Nyaris Tewas
PANGANDARAN,(KP),-
Cecep Kusnadi (28), Pengunjung asal Karangnunggal Tasikmalaya yang sedang berenang menggunakan boggie di lokasi Pos 4 Balawista nyaris tewas terseret ombak pantai barat Pangandaran, Minggu, (11/5/2014 sekitar pukul 08.30 WIB.
Beruntung, saat korban tilelep timbul tenggalam di tengah laut, petugas life guard melihat korban dan langsung menolongnya. Korban akhirnya selamat dari maut meski terlihat lemas karena kehabisan nafas.
Salah satu teman korban Tatang (29) menuturkan, sebelumnya Ia dan korban datang bersama rombongan untuk berlibur ke pantai Pangandaran. Selah tiba dan rehat sejenak, Cecep berenang di lokasi yang dilarang, yakni Pos 4 namun mereka mengaku tidak melihat kalau ada papan informasi di tempat itu.
"Saat berenang korban menggunakan boggie, tapi talinya tidak diikatkan ke lengan. Begitu datang ombak, korban terseret ke tengah,"ungkap Tatang.
Menurutnya, saat ini tidak hanya rekannya yang terseret ombak, tetapi masih banyak pengunjung lainnya yang berenang di lokasi tersebut terseret ombak yang datang tiba-tiba. Kebanyak perenang adalah anak-anak, namun berhasil menyelamatkan diri masing-masing.
"Tadi juga ada anak kecil yang tergulung ombak dan bisa langsung diselamatkan. Giliran teman saya terseret ombak ke tengah, untung langsung datang petugas life guard menolongnya," jelas Tatang.
Di tempat sama, Ketua Balawista Dodo Taryana menerangkan, seharusnya di lokasi tersebut dilarang untuk berenang. Tetapi pengunjung kadang selalu menghiraukan rambu-rambu yang ada.
"Korban bisa diselamatkan. Namun karena banyak minum air laut akhirnya korban dilarikan ke Puskesmas Pangandaran untuk dirawat,"terang Dodo.
Sebelumnya juga ujar Dodo ada salah satu pengunjung yang sedang berenang nyaris tenggelam dan terseret arus di lokasi yang sama yakni di Pos 4 persis depan hotel Sandaan, Sabtu, (10/5/2014) pagi.
korbannya Wildan, warga Dusun Kedungpalumpung Desa Tunggilis, santri salah satu pesantren di Ciamis yang datang bersama temannya.
"Saya berangkat ke sini tanpa diketahui oleh orang tua karena sedang belajar di pesantren dan sudah tidak betah tinggal di pesantren. Makanya pergi ke Pangandaran untuk berlibur tapi malah terkena musibah,"katanya.
Wawan (42) orang tua korban mengaku shock menerima telepon dari saudaranya kalau anaknya berada di Pangandaran dan nyaris menjadi korban terseret arus ombak pangandaran. Karena yang Ia ketahui, anaknya sedang menimba ilmu agama di salah satu pesantren di wilayah Ciamis tetapi malah berada di Pangandaran.
"Saya bersama istri dan saudara langsung ke Pangandaran menjemput Wildan, dan ternyata benar anak saya mendapat musibah dan ditolong oleh petugas Balawista,"ungkap Wawan kepada KP saat di kantor Balawista. E-44***
Sumber HU Kabar Priangan
Berita Pangandaran Lainnya
-
Kai Da Op 1 Menyapa Pelanggan Untuk Memperingati Hari Pelanggan Nasional
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta pada hari Rabu merayakan Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) yang diperingati setiap tanggal 4
-
Tim SAR Mencari Dua Nelayan Yang Tenggelam Di Perairan Pulau Monyet.
Labuan Bajo - Tim SAR gabungan mencari dua nelayan yang diduga tenggelam di perairan Pulau Kera Labuan Bajo, Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
-
Jadwal Dan Harga Tiket Kereta Api Dari Stasiun Gambill
Error, text is too long or too short
-
Ombudsman RI Dukung Pembentukan Desa Ramah Pelayanan Publik
JAKARTA - Ombudsman RI mendukung pembentukan Desa Ramah Pelayanan Publik di Provinsi Jawa Barat dan berharap program ini dapat diterapkan secara nasional untuk mewujudkan Indonesia