-
Banyuwangi Pesan Kerajinan Perahu dari Gypsum
PARIGI,(KP),-
Kerajinan gypsum bisa juga menjadi alternatif usaha yang saat ini sedang melemah. Apalagi ditunjang dengan sentuhan kaya kreasi dan inovasi, maka bukan hal yang mustahil, kerajinan berbahan gypsum bisa menjadi penopang kehidupan pengrajin.
Di Pangandaran, daerah yang lebih dikenal dengan tujuan pariwisatanya, salah seorang pengarajin gypsum asal Parigi Agus, menangkap peluang tersebut. Dengan kreasinya, Ia membuat gypsum berbentuk perahu, speed boat, papan surfing, long boat dan modifikasi lainnya yang menyangkut laut, dan pariwisata alam pantai lainnya.
"Ini menjawab kejenuhan pasar yang hanya membuat kerajinan gypsum berbentuk boneka, celengan dan kerjinan yang sudah umum lainnya,"kata Rully saat ditemui "KP" di tempat kerjaannya.
Menurutnya, selama 17 tahun menekuni kerajinan dari bahan gypsum, Ia telah menghasilkan banyak kreasi. Ia mengaku, karyanya sudah menembus Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur. "Alhamdulillah, saya pernah mendapat pesanan perahu dari Banyuwangi dan Madura dengan harga Rp 40 juta. Tidak hanya itu, saya juga pernah menerima order ukiran-ukiran untuk di perkantoran, itu semua ke luar daerah,"tutur Agus.
Ditanya proses pembuatan perahu, Ia menuturkan, untuk membuat satu buah kerajinan perahu memakan waktu tujuh hari dengan ukuran panjang perahu 10 meter dan lebar perahu 1,15 meter. Sedangkan untuk proses pembuatan speed boat ukuran panjang 6 meter dan lebarnya 2 meter diselesaikan sekitar 2 bulan dengan jumlah pekerja lebih dari tiga orang.
Sayangnya, pesanan yang Ia terima tidak kontinyu, hanya sewaktu-waktu saja. Sehingga apabila pesanan sepi, Ia hanya bisa mengerjakan alakadarnya karena keterbatasan modal.
"Meski kami terlihat mapan, tetapi sejujurnya kami masih mengalami kendala, khususnya dalam permodalan. Karena setiap kami mengerjakan kerajinan gypsum, itu berdasarkan pesananan saja yang menyimpan uang muka. Kalau tidak ada pesanan, ya kami hanya duduk termenung tanpa menghasilkan karya karena tak ada modal,"ujarnya.
Oleh karena itu untuk mengembangkan usahanya, Ia berharap bantuan permodalan dari pemerintah. Karena dengan ada modal, Ia bisa membuat karya tanpa harus menunggu pesanan."Ya, itulah harapan kami, mudah-mudahan saja didengar oleh pemerintah,"katanya berharap.E-44***
Sumber HU Kabar Priangan
Berita Pangandaran Lainnya
-
Kai Da Op 1 Menyapa Pelanggan Untuk Memperingati Hari Pelanggan Nasional
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta pada hari Rabu merayakan Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) yang diperingati setiap tanggal 4
-
Tim SAR Mencari Dua Nelayan Yang Tenggelam Di Perairan Pulau Monyet.
Labuan Bajo - Tim SAR gabungan mencari dua nelayan yang diduga tenggelam di perairan Pulau Kera Labuan Bajo, Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
-
Jadwal Dan Harga Tiket Kereta Api Dari Stasiun Gambill
Error, text is too long or too short
-
Ombudsman RI Dukung Pembentukan Desa Ramah Pelayanan Publik
JAKARTA - Ombudsman RI mendukung pembentukan Desa Ramah Pelayanan Publik di Provinsi Jawa Barat dan berharap program ini dapat diterapkan secara nasional untuk mewujudkan Indonesia