-
Menteri Perindustrian Mengumumkan Realisasi Belanja Produk Lokal Sebesar R213,68 Triliun.
Denpasar - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mencatat belanja produksi dalam negeri mencapai Rp213,68 triliun pada Pameran Business Matching yang diselenggarakan di Denpasar, Bali pada 4-7 Maret 2024. "Pencapaian ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan acara serupa di Istora Jakarta pada tahun 2023 yang mencapai Rp 181 triliun," kata Agus Gumiwang dalam acara penutupan Business Matching 2024 di Sanaur, Denpasar, Kamis. Dia merinci bahwa realisasi tersebut sebagian besar dibeli oleh kementerian dan pemerintah daerah sebesar Rp 146,94 triliun dan dari perusahaan-perusahaan BUMN sebesar Rp 66,74 triliun. Realisasi belanja barang produksi dalam negeri ini melampaui target Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Barang Produksi Dalam Negeri (P3DN) yang mencapai setidaknya Rp 200 triliun. Selain peningkatan realisasi Pembelian Barang Dalam Negeri (PDN), jumlah komitmen yang siap direalisasikan oleh pemegang anggaran (pemerintah pusat/daerah) tahun ini untuk produsen juga meningkat menjadi Rp 1.148,25 triliun, dibandingkan dengan Rp 1.157 triliun pada tahun 2023. Komitmen BUMN lebih besar, mencapai Rp 842,56 triliun, sementara komitmen kementerian dan pemerintah daerah mencapai Rp 585,69 triliun.
Dia yakin bahwa realisasi akan terus meningkat di luar pameran bisnis. "Kami yakin target realisasi PDN sebesar Rp 250 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 akan tercapai, Insya Allah.
Sementara itu, selama periode pameran, sebanyak 2.558 unit kerja dari kementerian dan pemerintah daerah memasukkan data terkait kebutuhan produk dalam negeri.
Data kebutuhan produk dalam negeri tersebut diperkirakan mencapai Rp 134,4 triliun.
Ia meminta kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan BUMN untuk segera menyampaikan kebutuhan produk dalam negeri agar serikat pekerja dan produsen dapat mempersiapkan diri untuk memasok kebutuhan tersebut. "Masih ada sekitar Rp 1.294 triliun pengadaan di kementerian, lembaga, dan BUMN yang harus dikejar secara detail untuk kebutuhan produk dalam negeri," tambah Agus.
Ini merupakan ketiga kalinya pameran ini dilaksanakan, setelah yang pertama diadakan di Bali pada tahun 2022, di mana pembelanjaan produk dalam negeri mencapai Rp 100 triliun, dan yang kedua di Istora Sunayan Jakarta pada tahun 2023, di mana pembelanjaannya mencapai Rp 181 triliun.
Pemerintah mengharapkan para pemegang anggaran untuk membeli barang produksi dalam negeri dengan cara yang berkualitas dan efisien, salah satunya melalui jalur digital, yaitu e-katalog.
Digitalisasi pembelian PDN diharapkan dapat mengurangi penyalahgunaan anggaran dan korupsi.
Berita Pangandaran Lainnya
-
Kai Da Op 1 Menyapa Pelanggan Untuk Memperingati Hari Pelanggan Nasional
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta pada hari Rabu merayakan Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) yang diperingati setiap tanggal 4
-
Tim SAR Mencari Dua Nelayan Yang Tenggelam Di Perairan Pulau Monyet.
Labuan Bajo - Tim SAR gabungan mencari dua nelayan yang diduga tenggelam di perairan Pulau Kera Labuan Bajo, Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
-
Jadwal Dan Harga Tiket Kereta Api Dari Stasiun Gambill
Error, text is too long or too short
-
Ombudsman RI Dukung Pembentukan Desa Ramah Pelayanan Publik
JAKARTA - Ombudsman RI mendukung pembentukan Desa Ramah Pelayanan Publik di Provinsi Jawa Barat dan berharap program ini dapat diterapkan secara nasional untuk mewujudkan Indonesia