Kota Mojokerto - Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur, bekerja sama dengan para desainer APIKMEN, akan memamerkan batik khas daerah tersebut di Indonesia Fashion Week (IFW) 2024, menyusul Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023. "Dengan mengikuti IFW 2024, diharapkan batik Mojokerto semakin dikenal baik di tingkat nasional maupun internasional, sehingga para perajin batik Mojokerto semakin tumbuh, berkembang, dan berpengaruh," kata M. Ali di Mojokerto, Kamis (27). Penjabat Walikota Mojokerto M. Kuncoro mengatakan. Mengusung tema The Magnificent Of Majapahit, koleksi ini mengangkat semangat, keagungan, dan kejayaan budaya Kerajaan Majapahit dalam seluruh motif dan desain batik yang ditampilkan di panggung IFW.Pria yang akrab disapa Mas Pj ini mengapresiasi kehadiran batik Mojokerto di ajang IFW yang turut mempromosikan budaya Majapahit dan pada akhirnya pariwisata di wilayah tersebut.

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa IFW 2024 juga diselenggarakan di Jakarta sebagai barometer industri mode tanah air. "Fesyen merupakan salah satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang perlu terus dikembangkan agar dapat memberikan kontribusi nyata dalam menggerakkan perekonomian sekaligus berperan aktif dalam melestarikan budaya Majapahit melalui kerajinan batik.



Batik Mojokerto yang dipamerkan di IFW 2024 semuanya diolah oleh 30 pengrajin batik lokal dan dibuat di Sentra IKM Mojokerto dengan menggunakan pewarna alami yang ramah lingkungan. Kota Mojokerto telah menjadi salah satu pusat produksi batik di Jawa Timur sejak tahun 1930-an. Pengrajin batik di Kota Mojokerto umumnya mengadopsi desain dengan motif yang terinspirasi dari peninggalan Kerajaan Majapahit dan alam sekitarnya. Ani Wijaya, direktur Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto, menyatakan bahwa pada tahun 2023, batik Kota Mojokerto mulai mengembangkan motif-motif modern dengan menggunakan warna-warna alami. "Hingga saat ini, jumlah pengrajin batik di Kota Mojokerto telah mencapai 30 orang dan ratusan HAKI (hak kekayaan intelektual) untuk motif batik, baik tradisional maupun kontemporer, telah didaftarkan," katanya. Motif-motif yang terkenal antara lain Surya Majapahit, Sulur, Sekar Jagat, Buah Mojo, Menara Tribuana Tungga Dewi Tungga Dewi, dan lain-lain.

Teknik yang digunakan terdiri dari batik tulis, batik cap atau kombinasi batik tulis dan batik cap, dengan teknik pewarnaan yang selalu berfokus pada penggunaan warna-warna alami.