-
Tiongkok Menanggapi Tuduhan xenofobia Yang Dilontarkan Biden
BEIJING - Kementerian Luar Negeri Tiongkok mempertanyakan maksud dari tuduhan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengenai xenofobia dan kesalahan dalam hubungan dagang dengan Tiongkok. Pada konferensi pers reguler di Beijing, Cina, pada hari Kamis (18), juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Lin Jian mengatakan, "Saya hanya punya satu pertanyaan untuk AS.
40
Pernyataan ini disampaikannya sebagai tanggapan atas pernyataan Biden di hadapan para pekerja industri baja di Pittsburgh pada hari Rabu (17/4) bahwa Tiongkok memiliki "masalah yang nyata".
Biden menambahkan: "Mereka memiliki populasi pensiunan yang lebih besar daripada populasi pekerja. Mereka tidak mengimpor apa pun. ...... Mereka xenofobia. ...... Tidak ada yang masuk. Mereka memiliki masalah yang nyata." xenofobia adalah perasaan benci, takut dan cemas terhadap orang asing dan yang tidak dikenal.
Lin mendesak AS untuk serius memperhatikan persaingan yang adil dan mematuhi peraturan WTO.
"Cabut semua tindakan proteksionisme perdagangan terhadap Tiongkok dengan segera. China akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi hak-haknya," ujar juru bicara tersebut.
Dalam pidatonya di hadapan para pemilih United Steelworkers of America pada sebuah rapat umum kampanye di Pennsylvania, Joe Biden juga mengatakan bahwa akan ada tarif baja yang lebih tinggi untuk Tiongkok.
Biden mengatakan bahwa ia telah meminta Perwakilan Dagang AS untuk melipatgandakan tarif baja dan aluminium Tiongkok jika Beijing terbukti menggunakan praktik anti-persaingan.
Ini berarti tarif impor baja dan aluminium dari RRT bisa mencapai 7,5%.
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga menyatakan bahwa ada kelebihan pasokan kapasitas industri akibat produk energi baru terbarukan (EBT) China, termasuk kendaraan listrik.
AS tidak akan membiarkan kejadian tahun 2000-an terulang kembali, ketika impor RRT menghancurkan sekitar 2 juta manufaktur di AS, kata Yellen.
Namun, pada pertemuan meja bundar di Paris pada tanggal 7 April, Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao mengatakan bahwa perkembangan pesat produsen kendaraan listrik Tiongkok merupakan hasil dari inovasi yang berkelanjutan.
Dia juga menyatakan bahwa perkembangan mereka adalah hasil dari sistem rantai pasokan yang mapan dan persaingan pasar yang penuh, bukan subsidi.
Perusahaan-perusahaan energi bersih Tiongkok menjadi sorotan publik Amerika Serikat
Berita Pangandaran Lainnya
-
Kai Da Op 1 Menyapa Pelanggan Untuk Memperingati Hari Pelanggan Nasional
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta pada hari Rabu merayakan Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) yang diperingati setiap tanggal 4
-
Tim SAR Mencari Dua Nelayan Yang Tenggelam Di Perairan Pulau Monyet.
Labuan Bajo - Tim SAR gabungan mencari dua nelayan yang diduga tenggelam di perairan Pulau Kera Labuan Bajo, Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
-
Jadwal Dan Harga Tiket Kereta Api Dari Stasiun Gambill
Error, text is too long or too short
-
Ombudsman RI Dukung Pembentukan Desa Ramah Pelayanan Publik
JAKARTA - Ombudsman RI mendukung pembentukan Desa Ramah Pelayanan Publik di Provinsi Jawa Barat dan berharap program ini dapat diterapkan secara nasional untuk mewujudkan Indonesia