Cilakapu - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilakapu, Jawa Tengah, terus memantau dampak gempa bumi berkekuatan 5,9 SR yang mengguncang wilayah setempat, kata Tri Komara Sidhy, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Cilakapu. "Alhamdulillah, hingga pukul 10.00 WIB, kami belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa. Kita doakan saja semoga aman terkendali," katanya di Ciracup, Sabtu. Namun demikian, pihaknya mengatakan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan setelah gempa, terutama terkait dengan kemungkinan kerusakan bangunan akibat gempa. Secara terpisah, Kelompok Teknisi Observatorium Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan bahwa gempa berkekuatan 5,9 SR yang mengguncang Cilacap pada pukul 08.51 WIB, Sabtu (18/5), tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa berada di 9.86 LS, 108.57 BT, kedalaman 32 km, 222 km barat daya Cilakapu dan 219 km tenggara Pangandaran, Jawa Barat. Gempa bumi tersebut terjadi di Samudera Hindia selatan Jawa.

Oleh karena itu, ia mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sementara itu, dalam diskusi di grup WhatsApp "Info BMKG Cilacap 1" dan "Siaga Bencana Cilacap", diketahui bahwa gempa tersebut dirasakan cukup kuat oleh sebagian warga Cilacap, sementara sebagian lainnya tidak. Selain di Cilacap, gempa juga dirasakan hingga ke Purwokerto, Banyumas.

Evi, salah satu warga Perumahan Tanjung Elok, Purwokerto, mengaku kaget ketika tubuhnya bergetar. "Awalnya saya pikir itu halusinasi. Setelah bertanya kepada beberapa orang, saya baru tahu kalau guncangan tersebut disebabkan oleh gempa bumi," katanya.