-
BNPB, Simulasi Tanggap Darurat Mega Trust Di Pulau Mentawai.
Tuapejat - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mengadakan latihan dan simulasi penanganan darurat untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam di kabupaten tersebut pada hari Kamis.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan BNPB Suharyanto, Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono, Wakil Gubernur Audi Joinaldi, Penjabat Bupati Mentawai, Ketua DPRD, dan instansi-instansi terkait lainnya. “Hari ini dilakukan rapat persiapan dan simulasi secara mandiri untuk memprediksi bencana gempa bumi dan tsunami berskala besar,” ujar Suharyanto di Tuapejat, Kepulauan Mentawai.
Ia mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan secara serentak di empat wilayah, namun berpusat di Kepulauan Mentawai, yang dijuluki Bumi Sikelay. Keempat wilayah ini diprediksi oleh para ilmuwan memiliki potensi gempa bumi dan tsunami berskala besar. Tiga lainnya adalah Pangandaran, Chiracup dan Pandeglan.
Ia mengatakan bahwa melalui kegiatan ini, BNPB, bersama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait, ingin secara langsung menilai situasi di lapangan dan menilai kesiapsiagaan mitigasi bencana.
Namun, ia mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu khawatir atau takut dengan prediksi para ilmuwan terkait mega-trust, tetapi menyikapinya dengan bijak.
Ia menjelaskan bahwa kemungkinan terjadinya mega-trust yang baru-baru ini diketahui publik bukanlah kejadian yang baru dan tiba-tiba. Misalnya gempa bumi dan tsunami di Aceh (2004), Padang (2009), dan Mentawai (2010).
Namun, saat ini belum ada ilmuwan atau ahli yang dapat memprediksi dengan tepat kapan dan di mana bencana alam akan terjadi.
Oleh karena itu, daripada larut dalam ketakutan yang berlebihan, lebih baik mempersiapkan diri, memahami, menyiapkan, dan menyusun langkah-langkah mitigasi dengan cara yang lebih optimal.
Beliau menyatakan bahwa lembaga-lembaga pemerintah, mulai dari tingkat pusat dan daerah dan terus berlanjut hingga saat ini, terus menerus mengupayakan upaya-upaya mitigasi bencana.
BNPB juga terus melakukan hal yang sama melalui berbagai program rutin, termasuk pemasangan alat peringatan dini yang canggih di daerah-daerah yang diketahui rawan gempa dan tsunami.
BNPB juga menyatakan bahwa mereka berusaha mempersiapkan masyarakat melalui program desa tangguh bencana.
Hingga saat ini, terdapat 3.000 desa tangguh bencana yang diprakarsai oleh BNPB, yang tersebar di berbagai provinsi dan kota.
“Kita berdoa dan berharap gempa bumi dan tsunami besar tidak terjadi, tetapi kalaupun terjadi, kita sudah siap. Tujuannya adalah untuk meminimalkan dampak bencana semaksimal mungkin,” katanya. Selama acara berlangsung, BNPB juga memantau kondisi sarana dan prasarana serta mengumpulkan berbagai informasi.
Berita Pangandaran Lainnya
-
Kai Da Op 1 Menyapa Pelanggan Untuk Memperingati Hari Pelanggan Nasional
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta pada hari Rabu merayakan Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) yang diperingati setiap tanggal 4
-
Tim SAR Mencari Dua Nelayan Yang Tenggelam Di Perairan Pulau Monyet.
Labuan Bajo - Tim SAR gabungan mencari dua nelayan yang diduga tenggelam di perairan Pulau Kera Labuan Bajo, Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
-
Jadwal Dan Harga Tiket Kereta Api Dari Stasiun Gambill
Error, text is too long or too short
-
Ombudsman RI Dukung Pembentukan Desa Ramah Pelayanan Publik
JAKARTA - Ombudsman RI mendukung pembentukan Desa Ramah Pelayanan Publik di Provinsi Jawa Barat dan berharap program ini dapat diterapkan secara nasional untuk mewujudkan Indonesia